Dulu, semasa saya masih menjadi seorang karyawan (pekerja/buruh) di suatu kantor swasta, bayangan saya “Enaknya menjadi seorang wiraswasta(programmer freelance), bisa santai kerjanya, nggak diatur bos, nggak dimarahi manager, nggak di komplain divisi lain dan sebagainya dan sebagainya..”, bayanganku ketika itu. Eh ternyata sekarang sudah jadi programmer freelance masih juga disibukkan dengan project-project yang deadline-nya mepet . Tulisanku kali ini mengisahkan sekelumit perjalananku dalam mendaki menjalani pengembaraan menjadi programmer freelance.
Saat sekarang menjadi seorang wiraswasta/wirausaha, ternyata bayangan/impianku saat menjadi pekerja itu salah besar. Mulai dari pertama menjadi new enterpreneur (bahasa kerennya bgityu) , masih sibuk mencari relasi dan peluang. Sodor proposal
Prinsipku saat itu membuat program semampuku dan sebaik-baiknya itu saja. Walaupun saat itu saya hanya bisa Delphi , saya memang meniatkan untuk fokus dulu menguasai
Dari Program Kenaikan Pangkat PNS yang diimplementasikan BKD se Jawa Timur itu kemudian saya mendapat project-project yang berkenaan dengan Kenaikan Pangkat PNS di daerah, mulai dari BKD Jember (P.Heru), BKD Gresik (P.Budi/P.Tohir) , BKD Kab.
Dari program KP (Kenaikan Pangkat) , tahun demi tahun aku lalui dengan saya masih single fighter, saya mulai membuat berbagai aplikasi masih berbasis desktop. Pencarian jatidiri di dalam wirausaha memang harus saya lakukan, saya harus meletakkan brand image di mana ? akhirnya saya fokuskan pada project-project Sistem Informasi di pemerintahan, namun sembari juga mengerjakan client di swasta. Namun porsinya mungkin 70%:30% anatara Project Pemerintahan : Swasta .
Single fighter memang menguras banyak tenaga dan pikiran. Namun saya lalui dengan enjoy. Membuat program tidak sesulit dulu saat pertama kali belajaran, serasa berat sekali. Dan yang membuat saya matang adalah ketika dihadapkan kasus-kasus di lapangan langsung dimana permintaan itu harus segera diselesaikan saat itu juga. Karena mungkin di luar kota daripada bolak balik capek, mau tidak mau ya harus diselesaikan. Membutuhkan konsenstrasi tinggi dan putar otak. Kalau menghadapi kasus seperti itu, saran saya pikiran harus tenang, jangan mikirin cepet pulang. Ukurlah kasusnya terlebih dahulu. Apakah sudah punya solusi atau belum ? Kalau belum punya JANGAN MENYERAH sebelum perang. Terkadang saat kasus yang belum punya solusi dan belum pernah saya hadapi, disitulah letak keasyikannya. Anda akan menemukan hal baru dan ketika bisa menyelesaikan kasus itu rasa tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mak nyesss....pikiran serasa segar kembali.
Tapi jangan dikira kasusnya mudah dipecahkan semua, ada yang sulitnya minta ampun. Sudah waktunya mepet (karena rata-rata client-client saya Instansi Pemerintahan calling saya mendadak dan mendesak), maka mau tidak mau saya harus selesaikan secepatnya. Dari situlah mental dan kematangan memrogram terasah.
Mengulang mimpi / angan-angan saya, diawal tulisan ini tadi, enaknya wirausaha ternyata belum saya alami sampai sekarang. Memang pernah saya coba untuk merasakan tidur siang hari kalau saya mau, (katanya hanya seorang wirausaha yang bisa tidur siang hari) , pernah saya mencoba hari sabtu , minggu libur ditambah hari senin , karena dulu waktu jadi karyawan kalau sudah hari senin bawaannya mualess banget, penyakit I Don’t like Monday. Akhirnya ketika wirausaha aku coba meliburkan diri hari senin. Pernah juga mencoba melepaskan dari rutinitas dengan liburan ke luar
Sampai saat ini saya belum juga sukses, masih merasakan betapa waktu seolah-olah waktu masih kurang, sempit, kerja masih lembur sampai pagi, hari sabtu / minggu justru hari tersibuk untuk coding program, walaupun saat ini saya mengangkat pegawai 1 orang partner kerja yang saya gaji bulanan, dan 1 orang lagi ikut membantu , dan partner2 temporary lainnya. Ya...saatnya saya kaderisasi, selain membagi ilmu , juga pekerjaan yang menumpuk jadi terbantu. Bukannya program tidak bisa saya kerjakan tapi untuk apa saya bekerja sendiri. Hal ini akan anda alami suatu ketika apabila Anda memang berkecimpung dalam bidang IT khususnya pembuatan software. Khususnya bagi Anda yang memang awalnya menjadi programmer, bukan karena punya modal terus menggaji programmer-programmer. Awal saya berkarir jangan dikira sudah punya apa-apa, modal hanya otak saja. Dulu laptop saja tidak punya, punya PC pun yang ecek-ecek dikit-dikit hang. Kalau buat ngompile program nungguuuuu lama sucsessnya.
Ternyata semua hanyalah proses, dan saat inilah saya mendedikasikan berbagi ilmu dan berbagi rezeki. Walaupun tidak memiliki karyawan ratusan orang, paling tidak sudah membantu mengentaskan pengangguran , mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil dan mulai sekarang. Semoga Alloh meridhloi.....Amiinnn…